Author: Lopa

Tes Kesehatan Sebelum Menikah Itu Penting, Ini Manfaatnya

Sedang merencanakan pernikahan? Apa yang sudah kamu siapkan? Lokasi pernikahan, gaun pernikahan idaman, test food katering paling enak di kota, atau janji dengan make up artist yang kamu suka?

Ada satu lagi persiapan pernikahan yang tidak boleh kamu lupa, yaitu tes kesehatan sebelum menikah. Jangan sampai kamu merencanakan pernikahan tanpa melakukan tes kesehatan sebelumnya, ya. Soalnya, tes kesehatan sebelum menikah itu penting sekali.

Inilah manfaat yang bisa kamu dapat dengan mengetes kesehatan pranikah.

Manfaat Tes Kesehatan Sebelum Menikah

  1. Menghindari penyakit menular

Penting bagi suami istri untuk tahu penyakit menular yang diderita masing-masing. Karena suami istri akan terus bersama sepanjang hidupnya, jangan sampai suami dan istri saling menularkan penyakit.

Dengan melakukan screening kesehatan, suami istri bisa mengetahui penyakit menular seperti TBC, HIV, hepatitis, toksoplasma, dan penyakit menular seksual. Jika salah satu pasangan menderita HIV, pencegahan menular bisa dilakukan dengan menggunakan kondom saat berhubungan seksual.

  1. Menghindari penyakit pada anak

Kondisi kesehatan anak banyak dipengaruhi oleh kesehatan orang tua. Mengetahui penyakit menular tak hanya bermanfaat untuk kebaikan suami istri, tetapi juga pada anak.

Ibu yang menderita HIV bisa mengonsumsi obat HIV ketika memutuskan ingin punya anak. Begitupun dengan ibu yang memiliki toksoplasma, harus menghilangkan tokso terlebih dahulu sebelum diizinkan hamil. 

Sementara itu, hepatitis B pada bayi bisa dihindari dengan memberikan vaksin ketika bayi sudah lahir. Selain itu, ada pula penyakit menurun yang harus diwaspadai calon orang tua. Penyakit itu misalnya buta warna, alergi, asma, depresi, diabetes, thalasemia, hingga kebotakan. 

Beberapa penyakit mungkin tidak terlalu berbahaya, tetapi butuh penanganan yang tepat. Calon orang tua harus bisa menyiapkan diri untuk merawat anak yang mewarisi penyakit keturunan.

  1. Menghindari keguguran

Ada beberapa kondisi pada calon ibu yang bisa menyebabkan keguguran janin. Contohnya yaitu toksoplasma, diabetes melitus, serta kecanduan merokok, alkohol, dan obat-obatan.

Keguguran bisa dihindari dengan mengatasi penyakit-penyakit tersebut sebelum hamil. Wanita yang memiliki diabetes bisa mengontrol kadar gula dalam tubuhnya sebelum hamil agar tidak keguguran. Sedangkan, wanita yang sering merokok atau minum alkohol sebaiknya berhenti melakukannya saat merencanakan kehamilan.

Selain itu, perbedaan rhesus juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan. Perbedaan rhesus membuat tubuh ibu melihat janin sebagai objek asing, sehingga risiko keguguran atau kelainan pada bayi bisa meningkat.

Jika kamu menikah dengan orang asing, jangan lupa untuk mengecek rhesus. Sebab, perbedaan rhesus banyak terjadi pada orang Indonesia yang menikah dengan orang asing.

  1. Mengetahui tingkat kesuburan

Berniat langsung punya anak setelah menikah? Maka, penting sekali untuk melakukan pre-marital screening.

Tes kesehatan sebelum menikah untuk pria dan untuk wanita sama pentingnya. Lewat tes, pasangan suami istri bisa melihat kondisi sistem reproduksi mereka.

Perempuan yang obesitas misalnya punya risiko infertilitas yang besar, karena itu harus mengurangi berat badan sebelum mengandung. Adapun masalah infertilitas lainnya seperti PCOS punya penanganan tersendiri sebelum calon ibu bisa hamil.

Sama halnya dengan pria. Jika ada hal yang tidak normal dalam alat reproduksinya, penanganan akan diperlukan. Pria biasanya akan disarankan untuk menghindari merokok, radiasi, atau suhu panas berlebih yang bisa merusak sel sperma.

Bentuk Tes Kesehatan Sebelum Menikah

Untuk mempersiapkan dirimu sebelum melakukan tes, kenali dulu seperti apa bentuk tes kesehatan sebelum menikah berikut ini.

  1. Tes darah

Tes darah yang termasuk dalam tes pranikah meliputi tes golongan darah dan tes hitung darah lengkap (complete blood count). Tes darah lengkap berguna untuk mendeteksi adanya masalah dalam kesehatan.

  1. Tes penyakit menular seksual

Tes ini dilakukan untuk mengetahui penyakit menular seksual atau HIV yang dimiliki pasangan. Terkadang, beberapa orang bahkan tidak tahu mereka memiliki penyakit menular seksual atau HIV, padahal kedua penyakit ini bisa ditularkan.

  1. Tes penyakit genetik dan penyakit kronis

Tes ini berfungsi untuk mengetahui masalah medis yang bisa ditularkan pada anak, berdasarkan kondisi kesehatan pasangan dan keluarga. Sementara itu, tes penyakit kronis dilakukan agar pasangan dapat mengobati penyakitnya sebelum terlalu parah. 

  1. Tes kesuburan dan pelvic exam

Pelvic exam dapat memberi gambaran tentang kondisi kesehatan vagina dan rahim bagi calon istri. Baik tes kesuburan dan pelvic exam, keduanya bermanfaat untuk membantu pasangan yang ingin punya anak setelah menikah.

Berapa Biaya Tes Kesehatan Sebelum Menikah?

Biaya tes kesehatan sebelum menikah berbeda-beda, tergantung lokasi tes. Jika kamu melakukan tes kesehatan pranikah di puskesmas, biayanya bisa gratis dengan menggunakan BPJS.

Sementara itu, biaya tes kesehatan calon suami istri di klinik atau rumah sakit biayanya bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan. Jika kamu dan pasangan berniat segera menikah, jangan lupa mengalokasikan dana agar bisa melakukan tes kesehatan sebelum menikah.

Cara Deteksi Dini Kanker Serviks untuk Para Perempuan

Tahukah kamu? Kanker serviks merupakan penyakit kanker tertinggi yang dialami wanita setelah kanker payudara. Menurut data Kementerian Kesehatan, tingginya angka kematian akibat kanker, termasuk kanker serviks, disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker serviks.

Cakupan deteksi dini melalui screening kanker serviks baru mencapai 8,29 persen. Kanker serviks tak mengenal usia tuk bersemayam. Terlebih, bagi wanita yang aktif berhubungan seksual dengan gonta-ganti pasangan dan tidak menggunakan pengaman menjadi faktor penambah risiko penyakit kanker serviks

Mengenal Deteksi Dini Kanker Serviks

Penyebaran sel-sel kanker yang cepat dan seringkali tak terdeteksi pada masa awal pertumbuhannya menjadikan kanker serviks menjadi salah satu penyakit mematikan bagi kaum wanita. Maka dari itu, pencegahan kanker serviks sangat penting dilakukan, baik melalui vaksin kanker serviks maupun deteksi dini kanker serviks secara rutin.

Pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Hal tersebut benar adanya, namun fakta lain yang tak kalah penting adalah, lebih baik terdeteksi dini agar segera diobati daripada terlambat.

Dengan deteksi dini kanker serviks, peluang keberhasilan  pengobatan kanker serviks akan lebih tinggi karena sel-sel kanker belum begitu menyebar. Deteksi dini kanker serviks juga dapat menjadi acuan pemeriksaan lanjutan guna mengetahui stadium kanker serviks.

Cara Deteksi Dini Kanker Serviks

  1. Pap smear

Cara pertama yang paling umum dilakukan adalah dengan pap smear. Pap smear bertujuan untuk melihat keberadaan sel abnormal yang dapat berkembang menjadi kanker. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel sel di leher rahim yang akan diteliti melalui mikroskop.

Hasilnya, sampel tersebut dapat dikategorikan menjadi sel normal, merupakan sel prakanker, atau bahkan merupakan sel kanker. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dokter akan menyarankan dan melakukan perawatan untuk kanker serviks jika memang terbukti ada, ataupun melakukan tindakan untuk mencegah sel prakanker tumbuh semakin parah. 

Kamu bisa melakukan pap smear secara rutin. Deteksi dini kanker serviks dengan pap smear sangat direkomendasikan bagi wanita yang telah aktif berhubungan seksual, atau setidaknya berusia di atas 21 tahun, dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Wanita usia 21–49 tahun : setiap 3 tahun sekali
  • Wanita usia 50–65 tahun : setiap 5 tahun sekali
  • Wanita usia di atas 65 tahun: hanya jika ada keluhan tertentu pada leher rahim (serviks) dan area sekitarnya, atau belum pernah melakukan Pap smear sejak usia 50 tahun
  1. Pemeriksaan HPV

Jika hasil tes pap smear menunjukkan adanya sel abnormal, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan human papilloma virus (HPV). Selain itu, bagi wanita berusia 30 tahun ke atas juga disarankan melakukan pemeriksaan HPV setiap 5 tahun sekali.

Sesuai dengan namanya, pemeriksaan HPV dilakukan untuk mengetahui kemungkinan ada atau tidaknya virus HPV, sang penyebab utama kanker serviks, di dalam leher rahim

  1. Pemeriksaan IVA

Cara selanjutnya yang dapat digunakan untuk deteksi dini kanker serviks adalah dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Berdasarkan laporan hasil konsultasi WHO, pemeriksaan IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker dengan sensitifitas sekitar 66-69 % dan spesifitas sekitar 64-98 %.

Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan IVA dapat diolah secara langsung tanpa menunggu hasil laboratium. Inilah yang membuat harga pemeriksaan IVA menjadi lebih murah jika dibandingkan dengan pap smear. Selain murah, pemeriksaan IVA juga dapat dilakukan kapanpun lho!

Caranya, tenaga kesehatan akan mengusapkan asam asetat atau asam cuka dengan kadar 3-5 persen pada leher rahim. Tenang saja, pemeriksaan IVA ini hanya dilakukan beberapa menit dan tidak menimbulkan rasa sakit kok!

Hasilnya, jka terdapat sel kanker, leher rahim akan terlihat seperti luka ketika diberikan asam asetat. Dapat pula berubah warna menjadi putih, atau bahkan mengeluarkan darah. Berbeda dengan jaringan leher rahim normal yang tak menunjukkan perubahan ketika diberi asam asetat.

Ketiga metode di atas merupakan cara deteksi dini kanker serviks yang mudah. Setelah melakukan deteksi dini kanker serviks dan terdapat hasil abnormal, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti kolposkopi dan biopsi.Selain rutin melakukan deteksi dini kanker serviks, jangan lupa untuk selalu menerapkan pola hidup dan makan yang sehat, serta melengkapi vaksin kanker serviks sesuai dosis dan jadwalnya.

Cara Mengecilkan Perut Buncit

Beberapa orang mungkin merasa bahwa perut buncit mengganggu aktivitas sehari-hari. Perut buncit mungkin juga bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang. Selain itu, adanya lemak berlebih pada perut ini juga bisa memberikan risiko kesehatan yang berbahaya. Lalu, bagaimana cara mengecilkan perut buncit? Simak beberapa caranya di bawah ini, ya!

1. Konsumsi Serat Larut

Serat larut bisa menyerap air sekaligus membentuk gel yang membantu memperlambat makanan saat melewati sistem pencernaan. Studi menunjukkan bahwa jenis serat ini bisa membantu meningkatkan penurunan berat badan. Serat ini membantumu merasa kenyang sehingga kamu secara alami akan makan dalam jumlah yang lebih sedikit.

Serat larut juga dinilai bisa membantu melawan lemak pada perut. Konsumsi serat ini juga dapat mengurangi jumlah kalori yang bisa diserap tubuhmu dari makanan. Oleh karena hal inilah, mengonsumsi serat larut dapat menjadi salah satu cara mengecilkan perut buncit dengan sehat.

Kamu perlu untuk mengusahakan mengonsumsi makanan berserat setiap harinya. Sumber serat larut yang sangat baik dapat berupa biji rami, alpukat, blackberry, alpukat, hingga mi shirataki.

2. Jangan Minum Alkohol Berlebihan

Alkohol bisa sangat berbahaya bagi tubuh apabila kamu meminumnya dalam jumlah yang banyak. Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi alkohol juga dapat membuat badan bertambah gemuk.

Mengurangi konsumsi alkohol bisa membantumu mengurangi ukuran pinggang. Akan tetapi, kamu perlu untuk konsisten membatasi jumlah alkohol yang dikonsumsi agar lemak di perut tidak semakin bertambah.

3. Konsumsi Makanan Berprotein Tinggi

Protein merupakan salah satu nutrisi yang penting dan dibutuhkan untuk tubuh kita. Protein juga sangat berperan penting dalam manajemen berat badan manusia. Asupan protein yang tingga bisa meningkatkan pelepasan hormon kepenuhan PYY yang bisa menurunkan nafsu makan sekaligus meningkatkan rasa kenyang.

Selain hal-hal tersebut, protein juga dapat meningkatkan tingkat metabolisme tubuhmu dan juga membantu kamu memeprtahankan massa otot selama proses penurunan berat badan. Hal inilah yang membuat mengonsumsi protein dengan cukup bisa menjadi salah satu cara mengecilkan perut buncit yang bisa segera dipraktikkan.

Kamu perlu memastikan sumber makanan berprotein tinggimu berasal dari lingkungan yang berkualitas baik. Beberapa sumber protein yang bisa kamu konsumsi sebagai salah satu cara mengecilkan perut buncit adalah daging, ikan, susu, telur, kacang polong, dan berbagai sumber protein lainnya.

4. Lakukan Senam Aerobik

Salah satu cara mengecilkan perut buncit yang menyenangkan bagi sebagian orang adalah melakukan senam aerobik. Latihan ini disebut sebagai cara mengecilkan perut buncit yang efektif sekaligus bisa meningkatkan kesehatan dan membakar kalori pada tubuh.

Akan tetapi, kamu perlu memperhatikan frekuensi dan durasi program latihan yang kamu jalankan. Bagaimanapun, kedua hal tersebut menjadi hal yang sangat penting dalam proses mengecilkan perut buncit.

5. Kurangi Tingkat Stress

Stress dapat membuatmu bertambah gemuk, lho! Hal ini dikarenakan stress bisa memicu kelenjar adrenal untuk memproduksi kortisol. Kortisol ini dikenal sebagai hormon stress. Penelitian menunjukkan bahwa kadar kortisol yang tinggi bisa meningkatkan nafsu makan seseorang dan mendorong penympanan lemak perut.

Oleh karena itu, salah satu cara mengecilkan perut buncit yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengurangi dan menghilangkan stress dalam dirimu. Kamu bisa melakukan aktivitas yang menyenangkan untuk menghilangkannya. Selain itu, kamu juga bisa melakukan yoga, meditasi, ataupun konsultasi kepada ahli jika kamu merasa memerlukannya.

Sumber:

https://www.healthline.com/nutrition/20-tips-to-lose-belly-fat