Author: Lopa

Alerfed: Solusi Terpercaya untuk Mengatasi Flu dan Alergi

Temukan segala yang perlu Anda ketahui mengenai Alerfed, obat yang efektif untuk meredakan gejala flu dan alergi. Simak deskripsi, manfaat, dosis, dan efek sampingnya agar Anda dapat menggunakan obat ini dengan bijak.

Deskripsi Alerfed: Menyegarkan Nafas di Musim Hujan

Saat musim hujan atau perubahan cuaca, tak sedikit dari kita yang rentan mengalami gejala flu, seperti batuk, pilek, hingga keluhan flu lainnya. Alerfed hadir sebagai solusi untuk meredakan gejala flu dan allergic rhinitis yang dapat mempengaruhi hidung dengan gejala bersin, gatal, hingga hidung tersumbat.

Alerfed, termasuk dalam kategori obat bebas terbatas, dirancang untuk menjadi pilihan aman dalam meredakan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh gejala flu dan alergi. Dengan kandungan Pseudoephedrine dan Triprolidine, Alerfed memiliki peran penting sebagai nasal dekongestan dan antihistamin.

Manfaat Alerfed: Mengatasi Gejala Flu dan Alergi dengan Maksimal

Alerfed memiliki manfaat utama dalam mengatasi gangguan pada saluran pernapasan bagian atas, termasuk gejala flu, influenza, dan allergic rhinitis. Kombinasi Pseudoephedrine membantu menyempitkan pembuluh darah pada hidung yang tersumbat, sementara Triprolidine bertugas mengatasi alergi, mengurangi bersin, mata berair, hingga hidung tersumbat.

Obat ini dapat digunakan oleh semua kalangan usia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun, perlu diperhatikan aturan penggunaan khusus agar kandungan dalam Alerfed dapat bekerja secara optimal melawan berbagai keluhan dan gejala.

Dosis dan Penggunaan Alerfed: Kunci Untuk Kesembuhan

Sebelum mengonsumsi Alerfed, penting untuk mengetahui dosis yang sesuai agar gejala flu dan alergi dapat sembuh maksimal. Alerfed termasuk dalam kategori obat bebas terbatas atau keras, sehingga memerlukan resep dan rekomendasi dokter.

Berikut adalah dosis umum Alerfed:

  • Alerfed Sirup:
    • Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 3x sehari 2 sendok takar (10 ml).
    • Anak 6-12 tahun: 3x sehari 1 sendok takar (5 ml).
  • Alerfed Tablet:
    • Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 3x sehari 1 tablet.
    • Anak 6-12 tahun: 3x sehari 1/2 tablet.

Namun, perlu diingat untuk selalu mengonsumsi Alerfed sesuai dosis yang direkomendasikan oleh dokter. Berhenti mengonsumsi Alerfed apabila muncul gejala atau reaksi alergi seperti demam, gatal, ruam, atau tanda-tanda lain yang lebih parah.

Efek Samping dan Interaksi Obat: Tidak Ada yang Sempurna

Meskipun Alerfed dapat membantu mengatasi gejala flu dan alergi, ada beberapa efek samping yang perlu diperhatikan, seperti gangguan tidur, mengantuk, ruam kulit, dan retensi urine. Pemakaian Alerfed juga dapat menyebabkan efek samping yang lebih serius pada kasus tertentu.

Perhatikan interaksi Alerfed dengan obat lain, seperti agen simpatomimetik lain, furazolidone, monoamine oxidase inhibitor (MAOI), metildopa, atomoxetine, dan bromocriptine. Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat dengan kandungan tersebut.

Kesimpulan: Pilih Alerfed untuk Kehidupan Bebas Flu dan Alergi

Dengan kandungan yang terpercaya dan dosis yang terukur, Alerfed menjadi solusi yang dapat diandalkan untuk mengatasi gejala flu dan alergi. Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk dokter dan aturan penggunaan agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal. Jaga kesehatan dan lakukan konsultasi dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Suntik Epidural dalam Persalinan: Fungsi, Proses, dan Keamanannya

Jangan lewatkan informasi terkini mengenai suntik epidural, solusi efektif untuk mengatasi rasa sakit selama persalinan. Baca selengkapnya untuk memahami apa itu suntik epidural, bagaimana prosedurnya, serta manfaat dan keamanannya.

Apa itu Suntik Epidural?

Suntik epidural merupakan prosedur injeksi yang bertujuan menghilangkan rasa sakit selama persalinan dan melahirkan. Proses ini dilakukan dengan menyuntikkan cairan ke dalam saraf tulang belakang atau ruang epidural.

Populer di kalangan wanita hamil, suntik epidural membantu mengatasi nyeri persalinan, memberikan kenyamanan, dan memungkinkan ibu tetap terjaga selama operasi caesar.

Prosedur dan Fungsi Suntik Epidural

Diketahui dari penelitian, sekitar 60% wanita memilih suntik epidural saat melahirkan. Proses ini dinilai aman karena dapat menghilangkan rasa sakit tanpa kehilangan kesadaran atau rangsang sensori.

Cairan yang disuntikkan ke ruang epidural menghentikan sinyal rasa sakit dari tulang belakang ke otak, memberikan efek mati rasa pada bagian tubuh tertentu.

Suntik epidural dapat berfungsi sebagai analgesia dan anestesi, mengurangi atau menghilangkan nyeri pada tubuh. Manfaatnya tidak hanya terbatas pada proses persalinan, tetapi juga dapat digunakan untuk meredakan sakit punggung tertentu dan kondisi nyeri kronis lainnya.

Kandungan dan Dosis Suntik Epidural

Mengandung bupivacaine sebagai analgesik atau anestesi, suntik epidural digunakan sebagai obat bius regional dalam operasi pembedahan kebidanan. Pemberian bupivacaine dilakukan oleh tenaga medis atau di bawah pengawasan dokter spesialis. Walaupun dapat menghentikan sinyal rasa nyeri, efek bupivacaine bersifat sementara, dan setelah beberapa jam, sistem saraf kembali berfungsi normal.

Prosedur Suntik Epidural saat Hamil

Ada dua metode utama dalam prosedur suntik epidural saat hamil, yaitu epidural prosedur kateter dan injeksi steroid epidural. Dalam prosedur kateter, jarum epidural dimasukkan ke dalam punggung, diikuti dengan penempatan kateter yang lembut. Pada prosedur injeksi steroid epidural, jarum epidural disertai bantuan mesin pencitraan radiologi untuk mengobati nyeri kronis.

Kesimpulan: Pahami Lebih Jauh tentang Suntik Epidural

Dengan penjelasan mengenai suntik epidural ini, diharapkan pembaca dapat lebih memahami peran, prosedur, dan manfaatnya, terutama dalam konteks persalinan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau dokter spesialis untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik mengenai kondisi kesehatan dan penggunaan suntik epidural.

Omzid: Mengenal Lebih Dekat Obat Omemox dan Penggunaannya

Mungkin Anda pernah mendengar tentang Omemox atau bahkan memiliki resep dokter untuk obat ini. Omemox adalah salah satu obat yang sering digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang Omemox, termasuk apa itu Omemox, bagaimana cara kerjanya, dan kondisi-kondisi kesehatan apa yang biasanya diobati dengan obat ini.

Apa Itu Omemox?

Omemox adalah obat yang mengandung omeprazole sebagai bahan aktifnya. Omeprazole termasuk dalam kelas obat yang disebut sebagai inhibitor pompa proton (PPI), yang bekerja dengan mengurangi produksi asam lambung dalam lambung. Penggunaan PPI seperti Omemox biasanya ditujukan untuk mengatasi masalah pencernaan yang terkait dengan kelebihan asam lambung.

Cara Kerja Omemox

Omeprazole dalam Omemox bekerja dengan cara menghambat enzim yang disebut H+/K+ ATPase di sel lambung. Enzim ini berperan dalam produksi asam lambung. Dengan menghambat enzim ini, Omemox dapat mengurangi jumlah asam lambung yang dihasilkan, membantu mengatasi kondisi-kondisi tertentu yang terkait dengan kelebihan asam lambung.

Indikasi Penggunaan Omemox

  1. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Omemox sering diresepkan untuk mengatasi GERD, suatu kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan gejala seperti heartburn, regurgitasi, dan rasa terbakar di dada.

  1. Ulkus Lambung dan Usus Duodenum

Ulkus dapat terbentuk di lambung atau bagian atas usus kecil yang disebut duodenum. Omemox membantu menyembuhkan ulkus tersebut dan mencegah timbulnya ulkus baru.

  1. Sindrom Zollinger-Ellison

Ini adalah kondisi langka di mana tumor di pankreas atau usus halus menyebabkan produksi asam lambung yang berlebihan. Omemox dapat membantu mengurangi produksi asam lambung pada kondisi ini.

  1. Esofagitis

Esofagitis adalah peradangan pada kerongkongan yang dapat disebabkan oleh iritasi asam lambung. Omemox membantu mengurangi produksi asam dan meringankan gejala.

  1. Pencegahan Penyakit Kembali

Pada beberapa kasus, Omemox dapat diresepkan untuk mencegah kambuhnya penyakit asam lambung setelah penyembuhan kondisi tertentu.

Pentingnya Konsultasi dengan Dokter

Meskipun Omemox dapat memberikan manfaat dalam mengatasi masalah pencernaan, penggunaannya harus selalu diawasi oleh dokter. Sebelum menggunakan Omemox atau obat lain, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi dan dosis yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Efek Samping yang Mungkin Muncul

Penggunaan Omemox dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang. Meskipun tidak semua orang akan mengalami efek samping, beberapa yang mungkin terjadi antara lain:

  1. Sakit Kepala: Beberapa orang melaporkan mengalami sakit kepala selama atau setelah menggunakan Omemox.
  2. Gangguan Tidur: Pada sebagian kecil individu, penggunaan PPI dapat mempengaruhi pola tidur.
  3. Mual atau Muntah: Efek samping ini umumnya bersifat sementara dan dapat berkurang seiring waktu.
  4. Diare atau Konstipasi: Perubahan pola buang air besar dapat terjadi pada beberapa orang.
  5. Peningkatan Risiko Patah Tulang: Penggunaan PPI dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko patah tulang pada beberapa individu, terutama pada wanita yang mengonsumsi dosis tinggi atau menggunakan obat tersebut dalam jangka waktu lama.

Kontraindikasi dan Perhatian Khusus

Omemox mungkin tidak sesuai untuk semua orang, dan ada beberapa kondisi di mana penggunaannya harus dihindari atau memerlukan pemantauan khusus. Beberapa kondisi atau situasi yang perlu diperhatikan termasuk:

  1. Kehamilan dan Menyusui: Sebelum menggunakan Omemox selama kehamilan atau menyusui, konsultasikan dengan dokter untuk menilai risiko dan manfaatnya.
  2. Alergi atau Reaksi Alergi Sebelumnya: Jika Anda pernah mengalami reaksi alergi terhadap omeprazole atau obat sejenis, beri tahu dokter Anda.
  3. Masalah Hati atau Ginjal: Dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis pada individu dengan masalah hati atau ginjal.
  4. Interaksi dengan Obat Lain: Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lain, karena Omemox dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat.

Cara Penggunaan Omemox

Omemox umumnya tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul yang dapat ditelan secara utuh. Beberapa formulasi juga tersedia dalam bentuk granul atau sirup. Dosis dan cara penggunaan akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi kesehatan individu.

Mitos dan Fakta seputar Omemox

  1. Mitos: Omemox Bisa Dipakai Kapan Saja Tanpa Resep Dokter

Fakta: Omemox adalah obat resep. Penggunaannya harus berdasarkan rekomendasi dan pemantauan dokter.

  1. Mitos: Semua Orang Akan Mengalami Efek Samping Omemox

Fakta: Tidak semua orang akan mengalami efek samping, dan efek samping yang muncul biasanya bersifat ringan dan bersifat sementara.

  1. Mitos: Omemox Menyembuhkan Penyakit Pencernaan Secara Instan

Fakta: Omemox membantu mengatasi gejala dan menyembuhkan kondisi tertentu, tetapi proses penyembuhan mungkin memerlukan waktu.

Penutup

Omemox dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah pencernaan yang terkait dengan kelebihan asam lambung. Namun, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya dan terus berkomunikasi selama penggunaan untuk memastikan pengobatan yang aman dan efektif.

Pemahaman mendalam tentang obat yang Anda konsumsi adalah langkah penting dalam merawat kesehatan Anda.

Wanita Wajib Tahu! Inilah Cara Melancarkan Darah Haid yang Sedikit

Darah haid yang sedikit merupakan salah satu masalah haid yang umum terjadi pada wanita. Hal tersebut dapat dipicu berbagai hal, seperti berat badan, stres hingga penggunaan obat-obatan tertentu. Lalu, bagaimana cara melancarkan darah haid yang sedikit?

Penyebab Darah Haid Sedikit

Berikut beberapa penyebab darah haid yang keluar sedikit:

  • Gaya hidup

Penyebab pertama darah haid sedikit adalah gaya hidup. Tingkat stres, kebiasaan merokok hingga olahraga secara berlebihan dapat memengaruhi siklus menstrusi dan menyebabkan penurunan maupun kenaikan berat badan secara tiba-tiba.

Jika darah haid yang keluar sedikit karena stres, kamu dapat mencoba berbagai hal untuk mengatasi stres, seperti melakukan meditasi, terapi relaksasi atau melakukan aktivitas yang disukai.

  • Faktor genetik

Faktor genetik juga dapat menjadi salah satu penyebabnya. Oleh karena itu, jika mengalami periode menstruasi lebih singkat dan darah yang keluar sedikit, tanyakan pada ibu atau saudara perempuan apakah memiliki kondisi serupa.

Baca juga: Apa itu angina pektoris?

  • Penggunaan alat kontrasepsi

Penggunaan alat kontrasepsi seperti pil KB, suntik KB dan susuk dapat menyebabkan volume darah haid sedikit dan periode haid lebih singkat. Hal ini terjadi karena alat kontrasepsi menyebabkan penipisan dinding rahim sehingga kehamilan dapat ditunda.

  • Faktor usia

Darah haid sedikit umum terjadi pada remaja yang baru mengalami pubertas dan wanita yang memasuki menopause. Kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan kadar hormon yang berperan dalam siklus menstruasi.

  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

PCOS dapat menimbulkan ketidakseimbangan hormon dan menghentikan ovulasi. Kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya memiliki periode haid lebih ringan dan lebih pendek. 

Cara Melancarkan Darah Haid yang Sedikit

Jika mengalami darah haid yang keluar sedikit, kamu tidak perlu cemas. Berikut adalah cara melancarkan darah haid yang sedikit yang perlu kamu ketahui:

  • Menjaga berat badan

Perubahan berat badan dapat menjadi penyebab haid tidak lancar dan volume haid sedikit. Jika kamu mengalami berat badan berlebih, menurunkan berat badan dapat membantu melancarkan haid.

Selain itu, penurunan berat badan ekstrem atau kekurangan berat badan juga dapat menyebabkan haid tidak teratur. Itulah mengapa sangat penting mengendalikan berat badan supaya tetap ideal.

  • Rutin olahraga

Olahraga dapat membantu melancarkan haid. Karena olahraga dapat membantu mencapai maupun mempertahankan berat badan ideal, serta direkomendasikan dalam perawatan PCOS.

Cobalah rutin melakukan olahraga setidaknya 150 menit setiap minggu. Tidak terlalu berat, kamu dapat melakukan olahraga ringan, seperti bersepeda maupun berjalan.

  • Memenuhi asupan vitamin D

Kadar vitamin D rendah dikaitkan dengan haid yang tidak teratur. Oleh karena itu, disarankan untuk konsumsi vitamin D karena dapat membantu memperlancar haid. Selain itu, vitamin D juga efektif dalam mengatasi haid tidak teratur bagi penderita PCOS.

  • Cukup tidur

Tidur yang cukup dianggap berperan dalam melancarkan haid. Lakukan kebiasaan tidur yang baik dengan menerapkan waktu tidur dan bangun yang sama, tidak main ponsel atau membaca di tempat tidur, hindari kafein serta olahraga ringan sebelum tidur.

  • Mengurangi stres

Stres menjadi penyebab haid tidak lancar dan volume sedikit, sehingga kamu harus mengatasinya. Untuk mengtasi stres, kamu dapat melakukan meditasi, pernapasan dalam dan berbagai metode lain. 

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang

Makan terlalu sedikit maupun tidak mendapatkan cukup nutrisi dapat membuat hipotalamus, hipofisis dan kelenjar adrenal stres. Kelenjar-kelenjar tersebut mengatur keseimbangan hormon tubuh sehingga dapat memengaruhi haid.

Oleh karena itu, pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang supaya haid berjalan lancar dan darah yang keluar tidak sedikit.

Itulah beberapa penyebab dan cara melancarkan darah haid yang sedikit. Meskipun kondisi tersebut umum terjadi, pastikan kondisi tersebut bukanlah kondisi yang serius. Terapkan cara-cara tersebut supaya haid lancar.

7 Manfaat Konsumsi Anggur untuk Ibu Hamil Wajib Kamu Tahu

Masa kehamilan bagi wanita membawa tantangan lebih besar dalam hal menjaga kesehatan tubuh. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk bayi dalam kandungan. Memilih asupan seperti anggur untuk ibu hamil atau jenis buah-buahan lainnya bisa jadi pertimbangan selain mengatur rutinitas harian.

Ada berbagai macam makanan dan minuman yang memang tidak disarankan untuk ibu hamil konsumsi. Banyak yang mengatakan ibu hamil dilarang mengonsumsi buah anggur. Apakah larangan tersebut benar? Simak ulasan singkatnya berikut ini.

Apakah Anggur untuk Ibu Hamil Aman?

Di Indonesia mitos-mitos seputar kehamilan memang tidak sedikit beredar di tengah masyarakat. Salah satunya buah anggur yang dianggap bisa memicu rasa panas pada perut. Nyatanya hal tersebut hanya mitos lho!

Menurut Dr. Sanjana Sainani, spesialis Kebidanan dan Ginekologi, konsumsi buah anggur dalam jumlah cukup bisa menjadi pilihan bagi ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Bukan hanya untuk sang ibu, tapi juga bayi dalam kandungan.

Berbagai manfaat anggur untuk wanita hamil di antaranya:

  1. Bantu Turunkan Tekanan Darah

Ibu hamil memiliki risiko tinggi alami preeklamsia, naiknya tekanan darah saat masa kehamilan. Selain istirahat yang cukup, konsumsi buah anggur jadi satu cara dalam menurunkan tekanan darah. Kandungan kalium dalam buah anggur bisa bantu menurunkan tekanan darah dan menyeimbangkan kadar elektrolit dalam tubuh.

  1. Tingkatkan Imunitas Tubuh

Anggur kaya akan Vitamin C yang menjadi senyawa aktif dalam melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus. Wanita yang sedang hamil biasanya alami penurunan imun, sehingga rentan terserang bakteri dan virus.

  1. Mengatasi Sembelit

Sama seperti kebanyakan buah lainnya, rutin konsumsi anggur bagi ibu hamil akan dapat menjadi cara mencegah ataupun mengatasi gangguan pencernaan berupa sembelit. Kandungan serat di bagian kulit anggur mampu melunakan feses, sehingga apakah ibu hamil boleh makan anggur merah jawabannya, tentu saja boleh.

  1. Menjaga Kesehatan Tulang

Manfaat berikutnya adalah menjaga kesehatan tulang dan sendi karena tingginya kandungan vitamin K, kalsium, magnesium, serta fosfor dalam anggur. Ibu hamil rentan alami nyeri pada bagian tertentu, khususnya sendi-sendi.

  1. Mengurangi Kram pada Perut

Magnesium pada anggur juga berfungsi mengurangi kram perut yang juga sering dirasakan ibu hamil akibat gangguan pergerakan otot. Rutin senam hamil akan bantu menghindari terjadinya kram perut dan nyeri otot.

  1. Menghindari Gejala Anemia

Kandungan zat besi dalam buah anggur merah untuk ibu hamil memberi manfaat untuk menghindari gejala anemia. Gejala anemia pada ibu hamil di antaranya mudah merasa lelah, tidak teraturnya denyut jantung, sakit kepala. dan kulit yang memucat.

  1. Tingkatkan Kesehatan Bayi

Selain manfaat bagi ibu hamil, konsumsi buah atau sayur yang kaya nutrisi akan memberi manfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan bayi dalam kandungan. Mulai dari vitamin A pada anggur yang mengoptimalkan tumbuh kembang indera penglihatan, hingga vitamin B yang memaksimalkan metabolisme bayi.

Masih banyak manfaat lainnya dari mengonsumsi anggur dengan jumlah cukup. Buah-buahan yang bermanfaat baik bagi ibu hamil berupa pisang, jeruk, mangga, alpukat, dan apel. Kelompok berry juga bisa jadi variasi lain bila kamu suka dengan cita rasa buah asam.Tidak hanya anggur untuk ibu hamil dan rutin konsumsi asupan bernutrisi lainnya, disarankan juga minum air putih lebih banyak setiap harinya. Kamu bisa menyesuaikan pola makan dengan kebutuhan selama masa kehamilan dengan konsultasi bersama dokter kandungan.

Memahami Apa Itu Mandul dan Ciri-Cirinya

Memiliki buah hati setelah menikah menjadi satu anugerah yang diharapkan oleh banyak pasangan. Sayangnya, ada sebagian pasangan yang harus berusaha lebih keras untuk mewujudkannya. Salah satu alasannya karena mandul. Apa itu mandul bagi wanita atau pria? Bagaimana ciri-cirinya?

Tidak sedikit pasangan yang sejak awal, sebelum menikah, sudah melakukan berbagai tes kesehatan, sehingga bisa segera mendeteksi kemungkinan satu ataupun keduanya dalam kondisi mandul. Kondisi tersebut jadi hal menakutkan dan menghantui bagi pasangan yang benar-benar ingin memiliki buah hati.

Apa Itu Mandul? Apakah Berbeda dengan Tidak Subur?

Memang lebih baik pasangan yang berencana akan menikah dan ingin segera memiliki anak memahami apa saja  ciri-ciri mandul yang sebenarnya bisa kamu amati lebih cepat. Ciri-ciri mandul bagi seorang wanita dengan pria tentu berbeda. Oleh karenanya, sulit hamil bukan terpatok pada kondisi wanita saja, tapi juga pria.

Selain itu, kasus mandul dengan tidak subur berbeda. Bisa dikatakan mandul adalah kondisi yang menggambarkan seseorang tidak bisa memiliki anak karena adanya gangguan dalam organ reproduksinya.

Sementara tidak subur adalah kondisi yang menghalangi seseorang untuk bisa memiliki anak karena kondisi khusus, tapi bisa diusahakan dengan melalui operasi ataupun program bayi tabung.

Teknologi dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan yang semakin berkembang pesat seperti sekarang cukup efektif untuk menjadi solusi dari kondisi ini. Hanya saja tidak semua pasangan mau ataupun mampu mengaplikasikan teknologi itu.

Ciri-Ciri dan Penyebab Kemandulan

Kondisi mandul pada dasarnya disebabkan ketidakmampuan sel telur wanita atau sperma pria untuk melakukan pembuahan. Dari segi ciri fisik, tidak bisa dilihat secara langsung. Membutuhkan sesi konseling dan menjalani sejumlah tes untuk memastikan seseorang itu mandul.

Wanita yang mandul disebabkan oleh tidak normalnya fisik rahim, alami penyakit radang panggul, menderita kanker, endometriosis, dan hal lain. Sedangkan pria yang mandul bisa disebabkan oleh menderita penyakit tertentu, produksi sperma yang rendah, fungsi sperma abnormal, serta gangguan organ tubuh kronis.

Faktor yang Memicu Kemandulan

Terdapat banyak faktor yang rentan memicu kondisi seseorang alami kemandulan, di antaranya:

  • Usia.
  • Faktor genetik.
  • Efek konsumsi obat-obatan.
  • Riwayat medis tertentu.
  • Penggunaan alat kontrasepsi dalam jangka panjang.
  • Rutinitas hubungan seksual.
  • Gaya dan pola hidup tidak sehat.

Karena dari segi penyebabnya tidak bisa dipastikan dan sangat bergantung pada kondisi penderitanya, boleh sekali untuk rutin memeriksakan diri dan pasangan jauh sebelum menikah atau ketika merencanakan pernikahan.

Tes Kesuburan dan Bicarakan dengan Pasangan Sejak Awal

Ada berbagai macam tes yang bisa kamu jalani bersama pasangan untuk mengecek apa ada di antaranya keduanya berpotensi mandul, atau juga dalam kondisi tidak subur. Bicarakan juga bersama pasangan dalam mengatasi situasi dan kondisi yang tidak sesuai dengan harapan.

Karena tentu saja kondisi seperti itu akan berpengaruh terhadap perjalanan pernikahan. Termasuk juga berhubungan dengan anggota keluarga lainnya. Begitupun bila ingin melakukan program untuk atasi ketidaksuburan.

Kapan harus periksa ke dokter? Waktu yang disarankan yaitu setelah 1 tahun menikah dan sudah berhubungan intim rutin tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tapi belum juga hamil. Penting untuk bisa menghadapi kondisi mandul atau tidak subur dengan hati dan mental yang kuat baik bagi pihak wanita, dan bagi pihak pria.

Memahami apa itu mandul atau kemandulan, ciri-ciri, serta penyebabnya bisa menjadi bagian dari persiapan matang menjelang pernikahan bersama pasangan yang nantinya berpengaruh terhadap jangka panjang ke depannya.

Waspada Kista Endometriosis, Penyebab Sulit Hamil

Menstruasi adalah peristiwa natural yang dialami oleh wanita. Namun, kenyataannya tidak semua wanita mengalami menstruasi yang normal. Ada wanita yang jarang menstruasi, terlalu sering menstruasi, dan mengalami nyeri atau pendarahan berlebihan saat menstruasi.

Menstruasi yang tidak normal tersebut merupakan gejala utama kista endometriosis. Penyakit ini perlu diwaspadai, terutama jika kamu ingin memiliki keturunan. Sebab, salah satu akibat kista endometriosis adalah kesulitan masalah fertilitas.

Untuk itu, yuk kenali lebih dalam tentang kista endometriosis di artikel ini.

Pengertian Kista Endometriosis

Kista endometriosis adalah kista yang terbentuk ketika jaringan endometrium yang terperangkap dalam tubuh mencapai ovarium. Kista ini juga biasa disebut endometrioma.

Ukuran kista endometriosis kurang dari 5 sentimeter, tetapi bisa mencapai 20 sentimeter. Kista tersebut bisa menyebabkan rasa nyeri pada panggul, kesulitan memiliki keturunan, memengaruhi program kehamilan, dan menganggu fungsi ovarium.

Penyebab Kista Endometriosis

Sebenarnya, penyebab endometriosis tidak bisa diketahui secara pasti. Namun, dokter dan peneliti menduga endometriosis disebabkan oleh hal-hal berikut ini:

  • Menstruasi retrogade, yaitu menstruasi di mana darah menstruasi tidak keluar tubuh. Darah tersebut masuk kembali ke tuba falopi, menempel, dan menyebabkan jaringan endometrium tumbuh di dinding panggul serta permukaan organ panggul. Jaringan tersebut kemudian terus menebal dan ikut luruh dalam setiap siklus menstruasi.
  • Transformasi sel embrio yang biasa terjadi ketika perempuan dalam masa pubertas.
  • Sel endometrium yang menempel pada sayatan bedah ketika operasi caesar atau pengangkatan rahim.

Gejala Kista Endometriosis

Kista endometriosis tidak boleh disepelekan. Semakin cepat kamu mengenal gejalanya, semakin efektif pengobatan yang bisa diambil. Inilah gejalanya:

  • Rasa sakit ketika menstruasi, seperti nyeri panggul, nyeri punggung, nyeri perut, dan kram. Rasa sakit ini bahkan bisa terjadi sebelum dan sesudah menstruasi
  • Rasa sakit ketika dan setelah berhubungan seksual
  • Rasa sakit ketika buang air kecil. Rasa sakit ini juga bisa terjadi bahkan ketika perut digerakkan
  • Banyaknya darah yang keluar saat menstruasi
  • Masalah kesuburan seperti sulit mengandung
  • Masalah pencernaan seperti diare dan konstipasi
  • Kelelahan
  • Mual dan muntah.

Pengobatan Kista Endometriosis

Jika selama ini menstruasimu tidak normal, sebaiknya kamu memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan itu penting sekali karena menstruasi yang tidak normal merupakan gejala utama endometriosis.

Untuk mengetahui apakah kamu mengalami endometriosis atau tidak, dokter akan melakukan pemeriksaan panggul. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menekan perut atau memasukkan jari ke dalam vagina untuk merasakan keberadaan kista.

Selain itu, dokter juga biasanya akan melakukan USG atau MRI untuk melakukan konfirmasi dengan melihat kondisi dalam tubuh. Pada beberapa kasus, dokter akan menganjurkan laparoskopi untuk melihat kondisi dalam perut.

Jika kamu terkonfirmasi memiliki endometriosis, dokter akan memberi pengobatan yang sesuai dengan usia, rasa sakit yang dialami, serta rencana memiliki bayi di masa depan.

  • Menunggu dan mengobservasi selama 6 hingga 8 minggu jika kista yang dimiliki kecil. Setelah waktu tersebut, dokter akan melakukan USG untuk melihat apakah kista sudah hilang sendiri atau belum.
  • Pemberian obat pereda nyeri seperti ibuprofen bisa dilakukan untuk gejala endometriosis ringan.
  • Operasi mengeluarkan ovarium atau mengangkat rahim. Operasi bisa mengurangi fertilitas, sehingga lebih cocok untuk penderita yang tidak ingin memiliki anak. Namun, pilihan operasi pengangkatan rahim biasanya dilakukan ketika tidak ada lagi cara yang berhasil.
  • Terapi hormon yang berguna untuk memperlambat pertumbuhan jaringan endometriosis. Biasanya berupa pemberian pil KB, KB suntik, atau IUD.

Kista Endometriosis dan Kehamilan

Apakah penderita kista endometriosis bisa hamil? Jawabannya adalah bisa, namun tak mudah.Untuk semua perempuan penderita kista endometriosis yang ingin memiliki keturunan, jangan hilang harapan. Memiliki kista bukan berarti mandul. Memiliki kista tidak menghalangimu untuk punya anak secara alami. Meski tidak mudah, dokter fertilitas akan memberi pengobatan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatanmu.

Penting, Ini Obat Asam Lambung untuk Ibu Hamil

Ibu hamil, pernahkah kamu merasa nyeri di ulu hati saat mengandung? Bisa jadi, nyeri itu merupakan tanda-tanda asam lambung naik. Jika ini terjadi, ibu hamil harus waspada. Pengetahuan tentang obat asam lambung untuk ibu hamil pun wajib diketahui.

Artikel ini akan membahas asam lambung dan obatnya untuk ibu hamil. Jika kamu sedang hamil dan sering mengalami nyeri pada ulu hati, artikel ini akan cocok untukmu.

Asam Lambung Naik pada Ibu Hamil

Asam lambung naik adalah salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami ibu hamil. Penyakit yang sering disebut dengan GERD ini banyak terjadi pada ibu hamil karena perubahan hormon progesteron. Hormon progesteron mampu mengendurkan otot sphincter yang seharusnya menjaga asam lambung tidak naik. Namun karena sudah kendur, asam lambung bisa naik ke kerongkongan.

Selain pengaruh hormon progesteron, naiknya asam lambung pada ibu hamil juga terjadi karena tekanan pada perut. Perkembangan janin di trimester kedua dan ketiga bisa membuat asam lambung terdesak naik hingga ke esofagus.

Gejala utama asam lambung naik adalah rasa sakit seperti terbakar di ulu hati. Rasa sakit itu juga bisa disertai dengan perut atau dada yang terasa berat. Selain itu, gejala lainnya adalah:

  • Batuk
  • Mual
  • Muntah
  • Mulut terasa pahit
  • Tenggorokan sakit
  • Kembung
  • Sendawa terus menerus

Obat Asam Lambung untuk Ibu Hamil

Untuk menghilangkan rasa perih di perut akibat asam lambung naik, kamu bisa minum obat asam lambung untuk ibu hamil ini:

  1. Antasid

Antasid berguna untuk menetralisir asam dalam perut. Antasid biasanya digunakan ketika gejala nyeri ulu hati belum terlalu parah.

Kamu bisa minum antasid yang terbuat dari magnesium dan kalsium karbonat. Tetapi, perlu diperhatikan bahwa magnesium sebaiknya tidak dikonsumsi di trimester terakhir karena bisa menganggu kontraksi.

  1. Omeprazole

Omeprazole adalah salah satu Proton Pump Inhibitors, yaitu obat yang bisa menghentikan perut memproduksi asam terlalu banyak. Cara kerja Omeprazole adalah memblokir enzim yang memproduksi asam.

Omeprazole sering digunakan pada pasien GERD yang gejalanya sudah parah. Namun, efek Omeprazole tidak langsung kelihatan. Sehingga, biasanya pasien akan mengonsumsi antasid terlebih dahulu.

Kalau obat di atas tidak berhasil mengendalikan rasa sakit, segera ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pencegahan Asam Lambung Naik pada Ibu Hamil

Daripada harus mengonsumsi obat asam lambung untuk ibu hamil, lebih baik menghindari penyakitnya. 10 cara di bawah ini bisa kamu terapkan jika ingin menghindari asam lambung naik:

  • Makan dalam porsi sedikit tapi lebih sering.
  • Tidak minum air ketika sedang makan. Minum air hanya di sela-sela waktu makan.
  • Tidak langsung tidur atau sekadar rebahan setelah makan. Kamu bisa tidur-tiduran setidaknya tiga jam sehabis makan. 
  • Menghindari makanan pedas, asam, dan berlemak.
  • Menghindari soda dan kafein.
  • Makan perlahan, tidak perlu terburu-buru.
  • Tidur menghadap ke kiri. Kalau kamu tidur menghadap ke kanan, perutmu bisa sakit. Ini karena posisi perut lebih tinggi daripada posisi kerongkongan.
  • Mengenakan pakaian yang longgar di bagian perut agar ibu hamil tidak merasa sesak.
  • Tidak mengonsumsi rokok dan alkohol.
  • Menaikkan bantal sekitar 15 hingga 20 sentimeter agar asam lambung dari perut tidak masuk ke esofagus.

Sebelum mengonsumsi obat asam lambung untuk ibu hamil, sebaiknya kamu memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu. Dokter akan memberimu jenis dan dosis obat yang telah disesuaikan dengan kondisi kesehatan ibu dan janin. Lebih baik berhati-hati terhadap konsumsi obat-obatan selama kehamilan, karena nyawa ibu dan buah hati dipertaruhkan.

Tes Kesehatan Sebelum Menikah Itu Penting, Ini Manfaatnya

Sedang merencanakan pernikahan? Apa yang sudah kamu siapkan? Lokasi pernikahan, gaun pernikahan idaman, test food katering paling enak di kota, atau janji dengan make up artist yang kamu suka?

Ada satu lagi persiapan pernikahan yang tidak boleh kamu lupa, yaitu tes kesehatan sebelum menikah. Jangan sampai kamu merencanakan pernikahan tanpa melakukan tes kesehatan sebelumnya, ya. Soalnya, tes kesehatan sebelum menikah itu penting sekali.

Inilah manfaat yang bisa kamu dapat dengan mengetes kesehatan pranikah.

Manfaat Tes Kesehatan Sebelum Menikah

  1. Menghindari penyakit menular

Penting bagi suami istri untuk tahu penyakit menular yang diderita masing-masing. Karena suami istri akan terus bersama sepanjang hidupnya, jangan sampai suami dan istri saling menularkan penyakit.

Dengan melakukan screening kesehatan, suami istri bisa mengetahui penyakit menular seperti TBC, HIV, hepatitis, toksoplasma, dan penyakit menular seksual. Jika salah satu pasangan menderita HIV, pencegahan menular bisa dilakukan dengan menggunakan kondom saat berhubungan seksual.

  1. Menghindari penyakit pada anak

Kondisi kesehatan anak banyak dipengaruhi oleh kesehatan orang tua. Mengetahui penyakit menular tak hanya bermanfaat untuk kebaikan suami istri, tetapi juga pada anak.

Ibu yang menderita HIV bisa mengonsumsi obat HIV ketika memutuskan ingin punya anak. Begitupun dengan ibu yang memiliki toksoplasma, harus menghilangkan tokso terlebih dahulu sebelum diizinkan hamil. 

Sementara itu, hepatitis B pada bayi bisa dihindari dengan memberikan vaksin ketika bayi sudah lahir. Selain itu, ada pula penyakit menurun yang harus diwaspadai calon orang tua. Penyakit itu misalnya buta warna, alergi, asma, depresi, diabetes, thalasemia, hingga kebotakan. 

Beberapa penyakit mungkin tidak terlalu berbahaya, tetapi butuh penanganan yang tepat. Calon orang tua harus bisa menyiapkan diri untuk merawat anak yang mewarisi penyakit keturunan.

  1. Menghindari keguguran

Ada beberapa kondisi pada calon ibu yang bisa menyebabkan keguguran janin. Contohnya yaitu toksoplasma, diabetes melitus, serta kecanduan merokok, alkohol, dan obat-obatan.

Keguguran bisa dihindari dengan mengatasi penyakit-penyakit tersebut sebelum hamil. Wanita yang memiliki diabetes bisa mengontrol kadar gula dalam tubuhnya sebelum hamil agar tidak keguguran. Sedangkan, wanita yang sering merokok atau minum alkohol sebaiknya berhenti melakukannya saat merencanakan kehamilan.

Selain itu, perbedaan rhesus juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan. Perbedaan rhesus membuat tubuh ibu melihat janin sebagai objek asing, sehingga risiko keguguran atau kelainan pada bayi bisa meningkat.

Jika kamu menikah dengan orang asing, jangan lupa untuk mengecek rhesus. Sebab, perbedaan rhesus banyak terjadi pada orang Indonesia yang menikah dengan orang asing.

  1. Mengetahui tingkat kesuburan

Berniat langsung punya anak setelah menikah? Maka, penting sekali untuk melakukan pre-marital screening.

Tes kesehatan sebelum menikah untuk pria dan untuk wanita sama pentingnya. Lewat tes, pasangan suami istri bisa melihat kondisi sistem reproduksi mereka.

Perempuan yang obesitas misalnya punya risiko infertilitas yang besar, karena itu harus mengurangi berat badan sebelum mengandung. Adapun masalah infertilitas lainnya seperti PCOS punya penanganan tersendiri sebelum calon ibu bisa hamil.

Sama halnya dengan pria. Jika ada hal yang tidak normal dalam alat reproduksinya, penanganan akan diperlukan. Pria biasanya akan disarankan untuk menghindari merokok, radiasi, atau suhu panas berlebih yang bisa merusak sel sperma.

Bentuk Tes Kesehatan Sebelum Menikah

Untuk mempersiapkan dirimu sebelum melakukan tes, kenali dulu seperti apa bentuk tes kesehatan sebelum menikah berikut ini.

  1. Tes darah

Tes darah yang termasuk dalam tes pranikah meliputi tes golongan darah dan tes hitung darah lengkap (complete blood count). Tes darah lengkap berguna untuk mendeteksi adanya masalah dalam kesehatan.

  1. Tes penyakit menular seksual

Tes ini dilakukan untuk mengetahui penyakit menular seksual atau HIV yang dimiliki pasangan. Terkadang, beberapa orang bahkan tidak tahu mereka memiliki penyakit menular seksual atau HIV, padahal kedua penyakit ini bisa ditularkan.

  1. Tes penyakit genetik dan penyakit kronis

Tes ini berfungsi untuk mengetahui masalah medis yang bisa ditularkan pada anak, berdasarkan kondisi kesehatan pasangan dan keluarga. Sementara itu, tes penyakit kronis dilakukan agar pasangan dapat mengobati penyakitnya sebelum terlalu parah. 

  1. Tes kesuburan dan pelvic exam

Pelvic exam dapat memberi gambaran tentang kondisi kesehatan vagina dan rahim bagi calon istri. Baik tes kesuburan dan pelvic exam, keduanya bermanfaat untuk membantu pasangan yang ingin punya anak setelah menikah.

Berapa Biaya Tes Kesehatan Sebelum Menikah?

Biaya tes kesehatan sebelum menikah berbeda-beda, tergantung lokasi tes. Jika kamu melakukan tes kesehatan pranikah di puskesmas, biayanya bisa gratis dengan menggunakan BPJS.

Sementara itu, biaya tes kesehatan calon suami istri di klinik atau rumah sakit biayanya bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan. Jika kamu dan pasangan berniat segera menikah, jangan lupa mengalokasikan dana agar bisa melakukan tes kesehatan sebelum menikah.

Cara Deteksi Dini Kanker Serviks untuk Para Perempuan

Tahukah kamu? Kanker serviks merupakan penyakit kanker tertinggi yang dialami wanita setelah kanker payudara. Menurut data Kementerian Kesehatan, tingginya angka kematian akibat kanker, termasuk kanker serviks, disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker serviks.

Cakupan deteksi dini melalui screening kanker serviks baru mencapai 8,29 persen. Kanker serviks tak mengenal usia tuk bersemayam. Terlebih, bagi wanita yang aktif berhubungan seksual dengan gonta-ganti pasangan dan tidak menggunakan pengaman menjadi faktor penambah risiko penyakit kanker serviks

Mengenal Deteksi Dini Kanker Serviks

Penyebaran sel-sel kanker yang cepat dan seringkali tak terdeteksi pada masa awal pertumbuhannya menjadikan kanker serviks menjadi salah satu penyakit mematikan bagi kaum wanita. Maka dari itu, pencegahan kanker serviks sangat penting dilakukan, baik melalui vaksin kanker serviks maupun deteksi dini kanker serviks secara rutin.

Pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Hal tersebut benar adanya, namun fakta lain yang tak kalah penting adalah, lebih baik terdeteksi dini agar segera diobati daripada terlambat.

Dengan deteksi dini kanker serviks, peluang keberhasilan  pengobatan kanker serviks akan lebih tinggi karena sel-sel kanker belum begitu menyebar. Deteksi dini kanker serviks juga dapat menjadi acuan pemeriksaan lanjutan guna mengetahui stadium kanker serviks.

Cara Deteksi Dini Kanker Serviks

  1. Pap smear

Cara pertama yang paling umum dilakukan adalah dengan pap smear. Pap smear bertujuan untuk melihat keberadaan sel abnormal yang dapat berkembang menjadi kanker. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel sel di leher rahim yang akan diteliti melalui mikroskop.

Hasilnya, sampel tersebut dapat dikategorikan menjadi sel normal, merupakan sel prakanker, atau bahkan merupakan sel kanker. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dokter akan menyarankan dan melakukan perawatan untuk kanker serviks jika memang terbukti ada, ataupun melakukan tindakan untuk mencegah sel prakanker tumbuh semakin parah. 

Kamu bisa melakukan pap smear secara rutin. Deteksi dini kanker serviks dengan pap smear sangat direkomendasikan bagi wanita yang telah aktif berhubungan seksual, atau setidaknya berusia di atas 21 tahun, dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Wanita usia 21–49 tahun : setiap 3 tahun sekali
  • Wanita usia 50–65 tahun : setiap 5 tahun sekali
  • Wanita usia di atas 65 tahun: hanya jika ada keluhan tertentu pada leher rahim (serviks) dan area sekitarnya, atau belum pernah melakukan Pap smear sejak usia 50 tahun
  1. Pemeriksaan HPV

Jika hasil tes pap smear menunjukkan adanya sel abnormal, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan human papilloma virus (HPV). Selain itu, bagi wanita berusia 30 tahun ke atas juga disarankan melakukan pemeriksaan HPV setiap 5 tahun sekali.

Sesuai dengan namanya, pemeriksaan HPV dilakukan untuk mengetahui kemungkinan ada atau tidaknya virus HPV, sang penyebab utama kanker serviks, di dalam leher rahim

  1. Pemeriksaan IVA

Cara selanjutnya yang dapat digunakan untuk deteksi dini kanker serviks adalah dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Berdasarkan laporan hasil konsultasi WHO, pemeriksaan IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker dengan sensitifitas sekitar 66-69 % dan spesifitas sekitar 64-98 %.

Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan IVA dapat diolah secara langsung tanpa menunggu hasil laboratium. Inilah yang membuat harga pemeriksaan IVA menjadi lebih murah jika dibandingkan dengan pap smear. Selain murah, pemeriksaan IVA juga dapat dilakukan kapanpun lho!

Caranya, tenaga kesehatan akan mengusapkan asam asetat atau asam cuka dengan kadar 3-5 persen pada leher rahim. Tenang saja, pemeriksaan IVA ini hanya dilakukan beberapa menit dan tidak menimbulkan rasa sakit kok!

Hasilnya, jka terdapat sel kanker, leher rahim akan terlihat seperti luka ketika diberikan asam asetat. Dapat pula berubah warna menjadi putih, atau bahkan mengeluarkan darah. Berbeda dengan jaringan leher rahim normal yang tak menunjukkan perubahan ketika diberi asam asetat.

Ketiga metode di atas merupakan cara deteksi dini kanker serviks yang mudah. Setelah melakukan deteksi dini kanker serviks dan terdapat hasil abnormal, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti kolposkopi dan biopsi.Selain rutin melakukan deteksi dini kanker serviks, jangan lupa untuk selalu menerapkan pola hidup dan makan yang sehat, serta melengkapi vaksin kanker serviks sesuai dosis dan jadwalnya.